Tips Mencegah Hipotermia
Cara
mencegah Hipotermia ini sangat diperlukan dalam kegiatan pendakian
gunung. Mendaki gunung memang memerlukan kesiapan fisik, mental,
peralatan, pengetahuan dan perbekalan yang menunjang kegiatan tersebut.
Dan banyak musibah yang terjadi karena kekurangan hal – hal tersebut di
atas. Atau bisa juga karena minimnya pengetahuan tentang survival
sehingga Hipotermia bisa melanda.
Yang terpenting dalam kegiatan mendaki gunung atau kegiatan di luar ( outdoor activity ) adalah persiapan dan pengetahuan. Salah satunya mengetahui faktor apa penyebab hipotermia, gimana mencegah hal itu terjadi, apa aja yang perlu dilakukan dan juga tindakan apa yang perlu dilakukan apabila mulai merasakan kedinginan.
Yang terpenting dalam kegiatan mendaki gunung atau kegiatan di luar ( outdoor activity ) adalah persiapan dan pengetahuan. Salah satunya mengetahui faktor apa penyebab hipotermia, gimana mencegah hal itu terjadi, apa aja yang perlu dilakukan dan juga tindakan apa yang perlu dilakukan apabila mulai merasakan kedinginan.
CARA MENCEGAH HIPOTERMIA
1. Usahakan apabila mendaki
gunung jangan memakai kaos dari katun. Bahan katun jika basah oleh keringat
sulit keringnya. Ini biasanya menyebabkan menggigil kedinginan walaupun sudah
memakai jaket tebal. Sebaiknya memakai bahan sintetis ( polyester / spandex /
nylon ) yang menyerap keringat dan berlengan panjang. Memang masih bisa ganti
kaos, tetapi di gunung yang sering hujan mengeringkan kaos jadi pekerjaan
tersendiri. Mengeringkan menggunakan api unggun, sebaiknya jangan. Kasihan
hutan kita. Cobalah mengurangi konsumsi kayu kecuali itu sangat darurat.
Membawa satu baju tetapi tetap kering, akan sangat berbeda hasilnya dengan
membawa 3 baju tetapi basah semua.
2. Membawa bekal yang cukup untuk
mendaki gunung. Bekal praktis seperti coklat batangan, muesli bar, atau energy
booster ( seperti gel dengan glukosa, biasanya dipakai para pesepeda ) sangat
berguna sebagai cadangan makanan yang ringan dibawa dan menghasilkan energi
yang baik. Juga biasakan mengamati sekitar, jika melewati air sungai atau daun
– daunan yang kita kenali bisa dimakan apabila mendesak.
3. Menjaga tubuh tetap kering dan
hangat. Salah satunya selalu membawa ponco atau Jas Hujan, bagaimanapun
kondisinya. Kalau mempunyai baju dan jaket tahan air ( gore-tex based ) juga
bisa
( tetapi ini mahal di harga ). Jangan lupa kaos tangan dan kaos kaki.
Khusus kaos kaki membawa ekstra jika perlu. Agar saat melakukan olahraga
Pendakian tangan dan kaki dalam kondisi selalu hangat.
4. Kalau berjalan sendiri siapkan
piranti darurat komunikasi, kalau dengan teman harus saling menjaga. Handphone
terkadang kurang efektif karena tidak adanya sinyal. Bawa alat darurat sinyal
seperti peluit atau cermin. Biasakan saling memperhatikan pendaki lain ketika
naik atau turun.
5. Jangan paksakan berjalan terus
apabila kelelahan. Berhenti, pasang tenda dan membuat makanan atau minuman yang
cepat dihidangkan, seperti teh manis atau sup instant. Paksakan walaupun kurang
suka, karena makanan adalah sumber energi untuk tetap berjalan. Selain itu,
makanan juga membuat tubuh menjadi hangat karena memulai metabolisme tubuh.
6. Membawa selimut darurat (
emergency blanket or space blanket ). Ini mungkin sudah ada di Indonesia.
Bentuknya seperti lapisan aluminium foil yang tipis dan dipakai untuk
menyelimuti tubuh. Fungsinya : membuat tubuh tetap hangat, merefleksikan sinar
matahari dan tidak kehujanan. Space blanket ini hanya bersifat memantulkan
panas tubuh. Untuk mendapatkan hasil maksimal bisa dibawa Bivy Sack yang
terbukti lebih baik hasilnya. Bentuknya seperti selimut plastik, dengan berat
sekitar 200 gram. Ditanggung lebih tahan lama dari space blanket.
7. Penghangat tubuh sementara (
body warmer ). Ini semacam plester tubuh apabila kedinginan. Biasa dipakai
untuk yang melakukan olahraga ektrem di salju ( ski, ice climbing, mountaineering
) . Kelemahannya : hanya bisa dipakai sekali saja dengan durasi 12 jam. Karena
bentuknya tipis dan ringan, biasanya diselipkan di jaket kalau kondisi cuaca
dan badan memburuk. Sekali lagi saya ingatkan dengan alat yang memadai tapi
tidak tahu bagaimana menggunakan, hasilnya juga tidak optimal. Jadi baca dan
simak bagaimana melakukan teknik dasar survival di gunung. Bisa membaca,
bertanya atau dari pengalaman yang terus diasah.
0 komentar:
Posting Komentar