12 Skill Survival Jungle
Survival [imagesource]
Petualang dan penulis buku asal Amerika, Creek Stewart, terkenal
dengan kalimatnya yang bilang bahwa bencana itu hanya masalah waktu.
“Bukan apakah kita akan tertimpa bencana, tapi kapankah.” katanya dalam bukunya yang berjudul Build the Perfect Bug-Out Bag: Your 72-Hour Disaster Survival Kit.
Kamu
nggak mungkin selamanya diam di rumah dan baru mau keluar kalau tempat
yang kamu tuju ada di Foursquare. Sekali waktu pastilah kamu tergoda
untuk bertualang ke pulau-pulau terpencil di seluruh penjuru Nusantara.
Coba bayangkan segalanya tak berjalan sesuai rencana. Dirimu terdampar
di pulau yang gak ada di peta. Dengan kondisi fisik dan peralatan yang
terbatas, bisa gak kamu bertahan hidup? Gak usah muluk-muluk deh, bisa
gak kamu melewatkan satu malam di alam liar?
Merasa tertantang? Baca dulu panduan bertahan hidup di bawah ini, yang udah Hipwee sarikan dari tulisan Creek Stewart:
Skill #1
Menemukan Lokasi Bermalam Yang Aman
Kamu
mesti menemukan tempat yang kering dan tidak terletak lebih rendah dari
permukaan tanah di sekitarnya. Hindari lembah dan area yang bisa
dialiri air karena banjir bisa datang kapan saja. Pilih tempat yang jauh
dari sarang serangga atau pohon-pohon lapuk. Kamu gak mau ditimpuk kayu
saat tidur, ‘kan?
Skill #2
Mendirikan Shelter Darurat
Ingat
ya, ini sekedar tempat berlindung. Jadi jangan harap kamu akan
menemukan kenyamanan ala di tenda. Hipotermia adalah pembunuh utama jika
kamu terdampar di daerah bercuaca dingin seperti gunung. Supaya
selamat, kamu butuh tempat berlindung yang terisolasi agar suhu
badanmu tetap hangat.
Temukan
beberapa cabang pohon yang cukup kuat untuk disusun sebagai tempat
berlindung. Gunakan pohon yang masih berdiri sebagai tumpuan. Lapisi shelter kamu
dengan daun atau ranting. Jangan lupa, lapisi juga lantainya dengan
daun yang lebih lebar. Itu untuk mencegah panas tubuhmu diserap oleh
tanah.
Skill #3
Menyalakan Api
Kamu
dianjurkan menyalakan api menggunakan baterai. Baterai jenis apa aja
bisa — kamu tinggal bikin arusnya jadi pendek. Hubungkan kutub (+) dan
(-) dari baterai dengan kertas timah (dari bungkus rokok atau permen
karet). Percikkan api yang akan tercipta ke bundelan yang terbuat dari
benda kering dan lembut seperti akar, rumput, atau kain. Jaga apimu
supaya tetap menyala. Siapkan kayu bakar.
Sklill #4
Membesarkan Api
Setelah berhasil menyalakan api di bundelan, kamu butuh kayu dalam beberapa ukuran: sebesar tusuk gigi, cotton bud,
dan pensil. Pertama-tama, siapkan balok kayu seukuran lenganmu sebagai
alas bundelan. Kemudian, sandarkan kayu sebesar tusuk gigi dengan miring
di atas bundelan tersebut — ini akan membentuk sudut yang bisa dilalui
oksigen. Tambahkan kayu yang berukuran lebih besar satu per satu. Begitu
seterusnya hingga api unggunmu siap.
Skill #5
Mencari Air Bersih
Ada
dua jenis air di alam liar: air yang bisa kamu minum dan air yang bisa
membunuh kamu. Saat kamu ragu air itu bisa diminum atau nggak, pilihan
terbaik kamu adalah memasaknya. Jika opsi memasak air gak ada di menu,
kamu harus bergantung pada hujan dan embun karena air hujan dan
embun gak perlu dimasak. Tampung air ketika hujan. Di pagi hari, usap
embun di dedaunan dengan kain lap lalu peras kainnya di wadah penampung.
Akar-akar pohon dan beberapa jenis kaktus seperti sylibum (milk thistles)
mengandung air di dalamnya. Kalau kamu sedang di luar negeri dan ada
pohon mapel disekitarmu, sayat batangnya karena getah pohon mapel bisa
jadi sirup berenergi buatmu.
Skill #6
Panen Air Dari Pohon
Seperti
manusia, tumbuhan itu juga ‘berkeringat’ sepanjang hari. Proses
menguapkan air ini namanya transpirasi. Untuk bisa memanen air bersih
dan bisa diminum ini, kamu tinggal membungkus ranting pohon yang berdaun
dengan plastik, lalu ikat plastiknya rapat-rapat. Dalam waktu beberapa
jam air udah terkumpul di dalam plastik dan siap diminum.
Skill #7
Mencari Tumbuhan Yang Bisa Dimakan
Dalam
situasi dimana tujuan utamamu adalah bertahan hidup, gak usah
muluk-muluk berniat berburu hewan liar. Jangankan rusa, kelinci aja
susah ditangkap. Gantungkan hidupmu pada hewan-hewan kecil kayak ikan,
katak, atau kadal. Namun, pilihan paling aman adalah menyantap tumbuhan.
Pisang dan nanas sangat mudah ditemukan di hutan Indonesia. Selain itu,
kamu juga bisa mengonsumsi rotan, rebung, daun semanggi, dan
paku-pakuan. Tambah wawasan kamu soal makanan di alam liar dari
buku-buku panduan.
Skill #8
Berburu Dengan Tombak
Ketika
hasrat karnivoramu udah gak bisa dibendung lagi, buatlah tombak bermata
empat yang akan jauh lebih efektif dalam menangkap ikan dan hewan
buruan lain daripada tombak bermata tunggal. Caranya, tebas kayu pohon
sehingga panjangnya sama dengan tombak pada umumnya dan diameternya
kira-kira 2,5 sentimeter. Belah salah satu ujungnya jadi empat bagian,
masing-masing sepanjang 25 cm. Sempalkan kayu atau batu kecil agar empat
bagian tadi terpisah. Tajamkan ujung-ujungnya. Jadilah tombak bermata
empat hasil kerja keras tanganmu.
Skill #9
Membaca Kompas Alam
Jika GPS
dan kompasmu rusak (atau lupa kamu bawa), dengan mudah kamu bisa
menentukan arah timur dan barat dari posisi matahari terbit dan
terbenam. Jika kamu menggunakan jam tangan analog, hadapkan jarum jam ke
arah matahari. Tarik garis imajiner diantara jarum jam dan angka 12 —
itu adalah garis yang menghubungkan utara dan selatan.
Skill #10
Membaca Rasi Bintang
Cari
paling mudah untuk menentukan arah mata angin setelah matahari terbenam
ialah menemukan rasi bintang Beruang Besar. Rasi ini dikenal juga
dengan nama Gayung Besar. Istimewanya, ketika rasi bintang lain berputar
dan ‘berpindah’ sepanjang malam rasi bintang ini tetap berada di utara.
Ciri-ciri
gugusan bintang ini adalah terdiri dari 7 bintang dan berbentuk gayung.
Nah, di seberang Gayung Besar terdapat gugusan bintang Gayung Kecil,
yang seperti namanya berukuran lebih kecil dan nggak sebenderang Gayung
Besar. Di ujung ‘gagang’ Gayung Kecil terdapat Polaris a.k.a. North Star: arah utara yang paling hakiki. Di daerah khatulistiwa seperti Indonesia, North Star bisa ditemui di dekat garis horizon.
Skill #11
Membuat Simpul Bowline
Beruntung
jika kamu dulu rajin ikut kegiatan pramuka: anak-anak pramuka simpul
ini sebagai simpul bendera. Bagi kamu yang belum tahu, simpul ini
berguna banget untuk mengikat dan menahan beban. Semakin berat beban
yang ditahannya, semakin kencang simpul itu mengikat. Pelajari step-by-step cara menyipul Bowline di sini.
Skill #12
Mengirim Sinyal S.O.S.
Pada
suatu waktu, mungkin karena kondisi fisik, satu-satunya harapanmu
adalah menunggu pertolongan. Pastikan kamu berada di tempat terbuka
seperti padang rumput atau puncak bukit agar kamu mudah dilihat dan
dievakuasi. Pilihan pertama membuat sinyal ialah dengan kepulan asap
dari api. Harap diingat: ini bukan soal api gede doang, tapi juga gimana
caranya asap yang kamu hasilkan bisa mengepul tebal sehingga menarik
perhatian pesawat atau kapal yang lewat. Jadi ketika api yang kamu buat
udah membara, tumpukkan dedaunan dan rumput yang masih hijau dan lembab
di atasnya. Asap akan mengepul tebal. Walaupun hanya bertahan
10-15 detik, itu akan cukup untuk menarik perhatian.
Pilihan
kedua adalah menggunakan sinyal dari cermin. Bahkan refleksi dari
cahaya bulan bisa dilihat dari jarak hampir 160 kilometer, lebih jauh
jangkauannya daripada senter. Manfaatkan benda apapun yang bisa
memantulkan cahaya seperti spion atau layar ponsel. Kuncinya ialah
mengarahkan pantulan cahaya secara tepat, dan ini cukup mudah. Arahkan
cermin yang kamu punya ke matahari atau bulan (tidak secara langsung,
tapi dimiringkan sedikit) hingga kamu melihat pantulan cahaya di
permukaan cermin tersebut. Ketika kamu melihat kapal atau pesawat lewat,
bikin salam peace dengan salah satu tangan kamu, dan
“letakkan” kapal atau pesawat nan jauh disana itu di antara dua jari
damai tadi. Kemudian gerakin pemantul cahaya maju dan mundur dibelakang
salam peace kamu.
Beberapa skill di atas
membutuhkan latihan dan kekuatan memori otak. Gak ada salahnya kamu
pelajari dulu di rumah, lalu ajak seorang teman untuk bertualang ke
hutan atau gunung sekaligus kalian latihan. Praktekin semua skill yang
kamu tahu. Jangan lupa kasih info ke mana kalian bertualang kepada
keluarga, teman, dan petugas setempat, ya.
0 komentar:
Posting Komentar